daun

Kamis, 24 Maret 2011

belajar bermsyarakat


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
                Kesehatan Reproduksi adalah keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit atau kecacatan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi serta proses di dalam alat reproduksi bayi tersebut.
Kesehatan Reproduksi Oleh karena itu menunjukkan bahwa bayi dapat memiliki kehidupan seks dan pencernaan yang normal, dalam arti aman untuk proses-proses yang dibutuhkan. Implisit dalam kondisi terakhir adalah orang tua terutama seorang ibu harus benar-benar teliti terhadap respon dan ekspresi anaknya, karena tidak mungkin seorang bayi  bisa menceritakan keluhannya.
Sejalan dengan definisi di atas kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai konstelasi metode, teknik, dan layanan yang berkontribusi terhadap kesehatan reproduksi dan kesejahteraan dengan mencegah dan memecahkan masalah kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup kesehatan seksual, tujuan yang penting  adalah peningkatan kualitas hidup dan hubungan pribadi, dan tidak semata-mata konseling dan perawatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit menular seksual. Apalagi pada bayi yang sudah jelas menjadi penerus dan aset reproduksi di dunia ini. Semua pelayanan ini sudah bisa dilaksanakan di setiap balai-balai kesehatan baik yang swasta maupun negeri.

1.2   Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diperoleh adalah:

a.       Apa yang disebut kesehatan reproduksi itu?
b.      Bagaimana cara pencegahan awal menangani masalah kesehatan reproduksi?
c.       Dimana orang tua bisa meminta bantuan terhadap masalah kesehatan reproduksi?






1.3   Tujuan

a.       Tujuan umum
Memberi informasi kepada pembaca bahwa kesehatan reproduksi pada bayi itu harus dijaga dengan baik dan benar karna jika tidak, masalah itu akan berakibat fatal bahkan mencapai kematian.
b.      Tujuan khusus
1.       Untuk orang tua harus teliti terhadap perilaku bayi-bayinya supaya tidak terjadi hal yang tidak diingginkan. Dan agar penanganan terbaik bisa dilakukan secepat mungkin untuk mengatasi kesehatan reproduksi  pada bayi tersebut.
2.       Untuk mahasiswa kebidanan selain dibuat tugas makalah ini juga dibuat acuan ketika seorang bidan terjun untuk praktek dilapangan.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Bayi

Bayi adalah mahluk kecil yang dilahirkan seorang wanita setelah mengalami proses pembentukan dan pematangan dalam rahim seorang wanita, tentu sebelum berkembang dalam sebuah Rahim terjadi fertilisasi, yaitu pertemuan sel mani (spermatozoon) dan sel telur (ovum), baru kemudian berkembang menjadi gumpalan darah, janin, dan kemudian terbentuklah seorang bayi, lalu ketika dia telah matang dan lengakap, maka dia telah siap untuk dilahirkan.
                Setelah dia lahir sebagai seorang bayi di dunia dia akan mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan barunya, disini dia adalah mahluk baru tanpa protector seperti placenta, umbilicus, dan air ketuban yang dpat memberi makanan, sebagai pelindung, sebagai perantara, sebagai ruang gerak dan lain-lain.
Sehingga dia harus bisa beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Organ –organ yang belum berfunsi dalam rhim akan berfungsi membantu adaptasi bayi di dunia.
                Sehingga di sini peran orang tua sangat penting dan berpengaruh terhadap sang bayi, apalagi sang bayi masih memiliki organ-organ muda yang amat sangat mudah tertembus beragam kuman, virus dan bakteri sehingga keamanan dan kesehatan sang bayi hrus benar-benar di jaga. Merupakan suatu kewajiban orang tua dalam merawat dan mengarahkan seorang bayi.
                Dalam paper ini kita akan mengambil materi kesehatan pada bayi yang lebih spesifik, yaitu kesehatan reproduksi pada bayi. Kami akan menjelaskan dan memaparkan kesehatan reproduksi pada bayi, baik kelainan-kelainannya dan juga perawatannya yang baik dan benar.

2.2   Bayi Baru Lahir (BBL)
Saat lahir bayi mengalami perubahan-perubahan fisiologis yang banyak dan cepat, yaitu ketika sang bayi harus beradaptasi dengan mengambil udara oksigen O2 untuk bernafas  dan tetap hidup (mengambil asupan O2 untuk tubuhnya). Kesintasan tergantung pada pertukaran efisien, alveoli paru yang berisi udara.
Udara tersebut harus ditukar oleh gerakan pernafasan yang cepat dan suatu mikrosirkulasi yang banyak dan terletak dengan alveoli harus sudah terbentuk.
Aerasi (kelembaban) paru-paru neonates adanya pergantian cepat cairan bronkhiali dan alveoli dengan udara cairan alveoli yang tersisa setelah kelahiran dibersihkan melalui sirkulasi paru.
                Pada bayi aterm normal, pada pernafasan kelima, perubahan tekanan volume setiap respirasi sangat serupa dengan orang dewasa.
2.3   Bayi Dan Perawatannya
                Karena seorang bayi sangatlah rentan terhadap penyakit maka orang tua wajib benar-benar menjaganya. Factor penting utamanya adalah kebersihan diri dan lingkungan.
2.3.1 Ruangan
                Bagian terpenting dari pencegahan infeksi adalah dengan sering-sering membersihkan ruangan maupun peralatan-peralatan bayi. Prosedur membersihkan ruangan harus mencegah debu berterbangan diudara, yaitu dengan menggunakan kain bersih yang telah di basahi antiseptic, juga dengan menggunakan penyedot debu bila ada.
2.3.2 Perabotan & Peralatan
                Sedangkan untuk perawatan perabotan bayi seperti tempat tidur/alas tidur harus di bersihkan menyeluruh dengan air dan sabun, sedangkan kasurnya harus sering dijemur. Untuk perawatan alat-alat seperti botol susu, harus di rebus atau di rendam air panas.
 2.3.3 Pakaian
                Untuk pakaian seorang bayi juga harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Hal ini juga sangat sensitive untuk seorang bayi. Pertama, ketika membeli baju yang harus diperhatikan adalah kain, sangat baik jika memilih bahan yang nyaman untuk bayi, lebih baik memilih kain katun yang mudah menyerap keringat dan nyaman dipakai. Kedua, setelah membeli baju jangan langsung dipakaikan pada bayikarena dari proses pemintalan benang sampai proses akhir pemintalan benang sampai proses akhir penjahitan, sangat jarang dilakukan bahkan tridak pernah dilakukan, sehingga banyak kandungan kimia dan kotoran saat proses sangat besar beresiko terhadap tubuh dalam jangka waktu lama. Jadi sebelum memakai baju yang baru dari toko atau grosir haruslah dicuci terlebih dahulu. Dan untuk baju-baju kotor jangan diletakan dekat bayi terlalu lama, bakteri yang berkembang dapat berpengaruh terhadap bayi, terutama bayi yng sensitive. Untuk pencuciannya pisahkan baju yang mungkin menyebabkan kelunturan dan semacamnya, pisahkan juga baju-baju bayi yang terkena feses dan air kencing, hal ini mencegah adanya penularan bakteri dari baju satu dan yang lainnya.
2.3.4 Tubuh atau Badan Bayi
                Merawat bayi bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi jika tidak tidak dirawat dengan baik dan kebersihannya tidak dijaga, tubuhnya akan rentan terhadap segala macam penyakit.
2.3.4.1 Tali pusat
Perawatan tali pusat pada bayi harus dijaga betul karena daerah ini sngat mudah terkena infeksi. Bungkus tali pusat dengan kasa steril yang telah di basahi alcohol 70%. Ingat pangkal tali pusat harus tertutup rapat, lakukan 2x sehari, dan jaga agar kasa steril akan senantiasa lembab.
Jika tali pusat yang belum putus tak sengaja terkena air saat di mandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa steril, lalu beri alcohol 70%. Jangan bubuhi ramuan lain pada pangkal tali pusat, cukup alcohol 70%karena tak mengandung zat-zat racun yang bias diserap oleh tubuh bayi. Selain itu alcohol dapat membunuh kuman dan mengeringkn pangkal tali pusa, sehingga pangkal tali pusa menciut dan akhirnya putus, umumnya selama ±1-2 minggu setelah kelahiran.
2.3.4.2 Mata
Disini terdapat sumber air mata terletak di atas mata, setiap 3 detik akan mengeluarkan air mata lalu mengalir ke saluran diujung hidung. Pada bayi baru lahir, karena dalam kandungan tidak pernah menangis maka sumber air mata belum memproduksi.
Air mata ini aneh. Dia mem unuh kuman untuk beberapa menit, tapi setelah beberapa menit dia tidak membunuh kuman lagi, tapi malah menjadi makanan kum an-kuman. Jadi, jika air mata tergenang atau tidak mengalir, tumbuhlah kuman-kuman yang lalu menimbulkan tahi mata. Itu dapat membahayakan kornea. Karena itu perlu dilakukan pemijatan area sudut mata dengan menggunakan jari tak berkuku atau cotton buds yang di basahi air matang. Pijat lembut dari sudut mata kebawah dan area hidung, selama 5-10 kali. Lakukan ±2 minggu, karena setelah itu umumnya saluran air mata telah terbuka tetap dan berfungsi. Untuk membersihkan tahi mata gunakan kapas steril yang telah di basahi air matang, gunakan satu kapas steril untuk setiap mata.
2.3.4.3 Kulit
Bayi baru lahir minimal dimandikan sehari sekali, baik dengan berendam dalam air atau dilap dengan waslap basah yang telah di beri sabun, pilihlah yang mengandung  karena ia belum tahan dingin. Pro vit B5. Hal ini akan berguna untuk merawat kesehatan kulit, memberi rasa aman, dan menjaga kulit tetap halus.
Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperature ruangan/kamar bayi senyaman mungkin. Dan untuk mengatasi biang keringat, cukup beri bedak kusus bayi yang mengandung pro vit B5. Lalu pada jam-jam yang banyak mengeluarkan keringat seperti siang hari, lap bagian tubuh yang banyak mengandung banyak keringat dengan kapas yang telah dibasahi air hangatatau tisu basa non-alkohol. Lakukan sesering mungkin pada bayi yang banyak berkeringat, terutama daerah lipatan-lipatan.
2.3.4.4 Bokong
Daerah ini mudah terkena masalah, karena sering berkontak dengan popok basah dan terkena berbagai macam iritasi dari bahan kimia serta mikroorganisme penyebab air kemih/feses, maupun gesekan denganpopok atau baju. Penting memperhatikan daerah ini tetap bersih dan kering.
Jika pencegahan tidak berhasil, yang dapat anda lakukan adalah:
*jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup ketika tidur atau bepergian.
*jangan ganti-ganti merk diapers.
*lebih baik gunakan diapers kain, kendurkan bagian paha untuk ventilasi dan seringlah menggantinya setiap ia BAK/BAB.
*jika peradangan kulit Karena popok pada bayi anda tidak membaik dalam 1-2 hari atau timbul bintil-bintil kecil, hubungi dokter.
*pada ibu menyusui harus memperhatikan makan, makan makanan yang berlemak, asam dan pedas dapat membuat bayi sering buaeng air besar sehingga membuatnya lecet. Hal ini harus diobati dengan resep dokter.


2.4 Reproduksi ( genetalia )
                Perawatan genetalia pada seorang bayi haruslah benar-benar diperhatikan karena ini adalah awal dari segalanya.


·         Perempuan
Kadang mengeluarkan cairan jernih dan kental dari vaginanya, dan keadaan ini adalah normal, hal ini terjadi akibatpengaruh hormonal seorang ibu, tetapi jika cairan tersebut berwarna kuning, maka periksakan kedokter, karena hal ini menandakan kelainan atau infeksi.
·         Laki-laki
Beberapa hari setelah dilakukan sirkumsisi, penis bayi mungkin akan mengeluarkan darah, untuk mengatasinya, oleskan jeli petroleum setiap setiap kali bayi diganti popoknya. Lakukan pengobatan ini hingga luka sirkumsisi sembuh. Penis pada bayi yang tidak disunat, juga perlu selalu dijaga kebersihannya. Caranya setiap kali dumandikan singkaplah dengan hati-hati prepusium penis lalu bersihkan penis. Adakalanya dibalik prepusium penis didapati smega, yaitu substansi berwarna putih tebal, smega ini harus dibersihkan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan perlengketan prepusium dan gland penis. Setelah di bersihkan, kembalikan prepusium seperti semula. Anjurkan ibu untuk segera membawa bayi laki-lakinya kedikter jika didapati tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan dan rasa nyeri pada penisnya.

                Untuk menjaga kesehatan reproduksi pada seorang bayi harus telaten, karena orang tua atau sang ibu harus sering melihat dan merawatnya, yaitu dengan cara sering mengganti popok. Ketika bayi BAK atau BAB maka harus segera diganti, karena jika dibiarkan terlalu lama hal ini akan menyebabkan bakteri berkembang dan dapat mengakibatkan infeksi atau iritasi, dan ketika penggantian popok, tidak perlu menggunakan bedak, karena bedak itu bersifat karsinogenik (memicu timbulnya kanker). Lebih baik menggunakan kapas/kain bersih yang telah dibasahi air lalu di keringkan dengan menggunakan kain kering yang bersih.
                Jika memberikan bedak pada alatt genetalia bayi tetap dilakukan hal ini ditakutkan akan membawa partikel-partikel bedak yang bersifat karsinoma ke dalam alat genetalia apalagi pada perempuan yang lebih mudah. Pada alki=laki hal ini pernah terjadi dan menimbulkan phimosis dan harus disunat pada umur 1 bulan.

















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1   Kesimpulan

Gangguan yang timbul pada si bayi yaitu kemungkinan besar pada alat reproduksi (penis), karena jika orang tua mengabaikan kesehatan reproduksi pada bayi, maka  kesehatan reproduksi (penis) si bayi akan berakibat fatal, jika tidak cepat di tangani dan di periksakan ke dokter dengan segera, maka dapat terjadi infeksi dan mengakibatkan ketidaksuburan atau hambatan seksual pada si bayi.
Jika penyakit reproduksi yang di derita pada si bayi dibiarkan sampai bayi tumbuh dewasa maka penyakit yang akan di derita pada bayi yaitu bayi yang tumbuh kembang menjadi  besar (dewasa) kemungkinan besar alat reproduksinya tidak berfungsi, dalam arti tidak dapat membuahi ovum atau tidak dapat mengeluarkan sperma sehinnga tidak bisa melakukan hubungan seksual dan dapat di katakana MANDUL.
Biasanya gejala pnyakit tersebut dapat di lihat dari kulit penis bayi yang tidak bisa di tarik kearah pangkal ketika akan di bersihkan ,air seni yang keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang memancar dengan arah yang tidak dapat di duga.

3.2   Saran
Jika seorang ibu tidak ingin bayinya terkena penyakit reproduksi atau alat reproduksi bayi, maka ibu harus waspada atau hati-hati dalam merawat bayi dan daerah kemaluannya,
Ibu harus menjaga kebersihannya agar kotoran tidak menumpuk di sekitar penis, tidak ada salahnya ibu memandikan bayi sampai bersih denga menggunakan sabun terutama pada daerah kemaluannya, setelah mandi jangan lupa keringkan seluruh tubuhnya,ganti popok yang basah dengan popok yang kering, jangan beri bedak pada sekitar bagian daerah kemaluan karena jika bedak masuk ke dalam bisa mngakibatkan infeksi.

Lampiran masalah



Problem’s baby’s
Bayi merasa sakit tiap mau pipis????
Jangan abaikan kalau si bayi kesakitan setiap kali buang air kecil. Amati dengan baik kondisi penisnya.
Seorang bayi tidak bisa menceritakan apa yang sedang ia rasakan dan hanya bisa menangis saja. Maka kita meski peka dan teliti mengamati kondisi kesehatan si bayi. Nah, jika si bayi merasa sakit atau kesulitan saat buang air kecilatau berkemih, bisa jadi ada gangguan pada organ kelaminya. Jangan diabaikan! Pasalnya, kalau tidak ditangani dengan segera, dapat terjadi infeksi dan mengakibatkan ketidaksuburan atau hambatan seksual lainnya kelak di kemudian hari.
Ada indikasi yang mungkin terjadi, yaitu:
Kalup tertutup
Salah satu gangguan yang mungkin timbul pada organ kelamin si bayi adalah tertutupnya ujung kulup penis. Dalam istilah kedokteran, gangguan ini disebut fimosis. Akibatny, uri tidak dapat keluar secara normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan.
Kondisi ini akan memicu timbulnya infeksi di kepala penis (balantis). Jika keadaan ini terus berlanjut, dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat, maka dokter akan menganjurkan jagoan kecil (bayi laki-laki) anda disunat. Tindakan ini dilakukan dengan membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka.
Apa penyebabny? Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang diantara kulup dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan kulup jadi melekat pada kepala penis, sehingga sukar ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa bawaan dari lahir, atau didapat dari infeksi dan trauma.


Cermati gejalanya

      Untuk menandai apakah si bayi memang mengalami fimosis, anda sebaiknya mencermati beberapa gejala berikut,
    Kulit penis si bayi tak bisa ditarik ke arah pangkal ketika akan dibersihkan.
    Si bayi mengejan saat buang air kecil, karena muara saluran kencing di ujung penisnya tertutup. Biasanya, ia menangis dan pada ujung penisnya tampak menggembung.
    Air seni yang keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes, dan kadang-kadang memancar dengan arah yang tidak dapat diduga.
    Kalau sampai timbul infeksi, si bayi akan menangis setiap kali buang air kecil, dan dapat juga disertai demam.

Jika gejala-gejala tadi ditemukan pada si bayi, sebaiknya bawa ia ke dokter atau bidan. Ingat, jangan sekali-kali mencoba membuka kulup secara paksa dengan menariknya kearah pangkal penis. Tindakan ini berbahaya, karena kulup yang ditarik ke pangkal dapat terjepit, sehingga timbul rasa nyeri dan pembekakan yang hebat.
Jika si bayi mengalami kesulitan buang air kecil, dokter akan mencoba melebarkan kalup yang melekat. Jika upaya ini gagal, maka tindakan sirkumsisi (sunat) adalah jalan keluarnya. Apalagi, jika fimosisnya menetap atau terjadi infeksi.

Laila Andaryani Hadis, konsultasi ilmiah

Jaga kebersiha penis

Kulup penis si bayi yang belum disunat memang masih tertutup. Nah, untuk menjaga kebersihanya, agar kotoran tidak menumpuk disekitar penis, tidak ada salahnya anda membiasakan hal berikut.
    Mandikan si buyung sampai bersih dengan air dan sabun. Terutama daerah kemaluan dan daerah yang tertutup dengan popok.
    Setelah mandi, keringkan seluruh tubuh termasuk alat kelaminya.
    Jangan terlambat mengganti popok yang telah kotor, agar tidak terjadi iritasi atau infeksi.
    Jangan memberi bedak atau krim pada daerah kemaluan.

Sumber: majalah ayahbunda






Opini dari kelompok kami:

    Sebaiknya orang tua harus lebih dulu aktif dalam memeriksa kesehatan anaknya sebelum anaknya mengeluh kesakitan. Dan jangan menunda-nunda waktu itu. Karena penyakit tersebut sangat membayakan alat reproduksi atau alat lainnya yang ada pada bayi. Orang tua juga harus membersikan lingkungan rumah agar tidak menyebabkan penyakit lainnya.
    Tank’s you..............



























DAFTAR PUSTAKA

P. Simkin, Janet, Keppler (2000), Reproduksi healt, WHO, Geneva.
http:/www. Google.com. kesehatan reproduksi.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar